JAWASPORT.COM – Nasib sial di alami Totenham Hotspur di bawah asuhan Jose Mourinho. Finalis Liga Champions musim 2018-2019 resmi tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions 2019-2020. Musim lalu Hotspur berhasil mencapai tangga final untuk melawan Liverpol.
Meski kalah di final, tapi sentuhan Mauricio Pochettino yang menuai pujian banyak pihak. Karena pelatih asal Argentina itu mampu membawa Hotspur ke final meski tak diunggulkan sejak awal. Bahkan di era Pochettino, Hotspur cukup bertenaga bertarung di papan atas Liga Inggris.
(BACA JUGA: Tim Frustasi di Leg Kedua Babak 16 Besar Liga Champions)
Tapi di tangan pelatih asal Portugal, Jose Mourinho, Hotspur akhirnya memastikan diri angkat koper dari Liga Champions. Bahkan Hotspur menuai dua kekalahan beruntun melawan tim asal Jerman, RB Leipzig. Leg pertama membuat Hotspur harus menyerah, 0-1.
Tapi Leg kedua makin menderita dengan kekalahan lebih besar, yakni 0-4. Kekalahan beruntun dengan agregat 4-0 membuat pasukan asuhan Jose Mourinho harus tersingkir dalam perebutan tiket ke perempat final Liga Champions.
Nada Hitam Mourinho
Bahkan catatan statistik dari Squawka dan OptaJoe memberi rapor merah kepada Jose Mourinho setelah kalah dari RB Leipzig. Pertama, Mourinho tak bisa memberikan kemenangan buat Spurs dalam enam laga terakhir di semua kompetisi. Rinciannya adalah dua kali seri dan empat kekalahan. Ini menjadi puasa kemenangan terlama Mou di sepanjang karier kepelatihannya.
Sedangkan catatan kedua, skor 0-3 menjadi kekalahan terbesar Mourinho selama keikutsertaan di Liga Champions. Hasil tersebut menyamai rekor terburuk yang ia alami ketika melatih Real Madrid musim 2012-2013. Saat itu, Los Blancos arahan Mourinho keok 1-4 dari Borussia Dortmund.
Bahkan catatan bobrok ketiga alias terakhir, Mourinho selalu tersisih di babak 16 besar dalam tiga penampilan terakhir pada kompetisi teratas antarklub Eropa. Sebelum musim sekarang, tepatnya pada edisi 2017-2018, laju Manchester United besutan Mou dihentikan oleh Sevilla.
(BACA JUGA: Formula E di Monas Batal Karena Virus Corona)
Bahkan bila diukur pada musim 2014-2015, Mourinho juga gagal membawa Chelsea melangkah ke perempat final setelah dijegal Paris Saint-Germain. Ini menjadi hasil paling buruk bagi Jose Mourinho yang pernah membawa Porto dan Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions.
Tapi dengan tersingkirnya tim Inggris ini, Manajemen Tottenham Hotspur sebaiknya jangan memecat Jose Mourinho. Karena mantan pelatih Real Madrid itu tak sepenuhnya memang Hotspur dari awal. Mourinho dipercaya menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat pada 20 November 2019 dini hari WIB.
Jose Mourinho dipercaya menangani Hotspur hingga tahun 2023. Sebaiknya Hotspur memberikan kepercayaan bagi Mourinho menangani tim satu musim lagi untuk melihat kinerjanya. Nantinya manajemen bisa mengevaluasi setelah Mourinho memimpin tim dari awal musim, termasuk di kompetisi lain.
Tapi tetap saja tak ada jaminan nasib Mourinho di Hotspur meski kontraknya sampai 2023. Manajemen klub besar di Eropa memang begitu cepat mengambil kesimpulan akhir begitu tim berada dalam kekalahan dan kekalahan.