JAWASPORT.COM – Isu kepindahan Lionel Messi dari Barcelona terus berembus. Dikabarkan akan hengkang dalam bursa transfer musim panas ini.
Kekalahan Barcelona 8-2 saat melawan Bayern Muenchen dalam Liga Champions cukup memojokkan Messi sebagai bintang utama.
Hingga Barcelona memecat pelatih Quique Setien dan mendatangkan juru latih Ronald Koeman.
Akankan rentetan itu akan membuat Lionel Messi benar-benar meninggalkan Barcelona yang telah membesarkan namanya.
Siapa klub yang sanggup mengelontokan dana untuk memboyong Lionel Messi.
Apakah ada klub yang mau memecahkan rekor transfer Neymar Jr dari Barcelona ke PSG.
Baca: Fakta Lionel Messi Layak Dapat Ballon d’Or 2019
Seperti diketahui, dunia sepakbola geger ketika Paris Saint-Germain (PSG) memboyong Neymar Jr dari Barcelona.
Klub asal Prancis itu rela menggelontorkan uang 222 juta euro atau setara dengan Rp 3,4 Triliun kala itu.
PSG mengaktifkan klausul pelepasan bintang asal Brasil tersebut dalam bursa transfer musim panas 2017.
Neymar kala itu masih berusia 25 tahun, dimana umur yang cukup mudah dan masih lama bisa memberi kontribusi untuk klub yang dibelanya.
Biaya Transfer Mahal
Salah satu kesulitan klub lain untuk memboyong Lionel Messi adalah soal harga mahal. Harga Lionel Messi hampir dua kali lipat dari Neymar Jr.
Tapi klub lain akan berfikir ulang tentang usia Lionel Messi yang tak muda lagi, yakni sudah melewati 30 tahun atau tepatnya 33 tahun.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pemain yang melewati usia 30 tahun menuju ke arah penurunan performanya.
Karena memang sedang berakhir di akhir-akhir karier sepakbola sebelum benar-benar gantung sepatu.
Hal ini yang membuat klub lain bakal berpikir ulang untuk memboyong Lionel Messi. Apalagi klausul nomor 24 pelepasan Lionel Messi begitu mencegangkan.
Klub yang ingin memboyong Lionel Messi harus membayar 700 juta euro. Bandingkan dengan klausul pelepasan Neymar Jr yang hanya 222 juta euro tiga tahun lalu.
Klausul Nomor 24 menjadi sorotan sebagai salah satu syarat untuk Lionel Messi meninggalkan Camp Nou. Karena klausul itu berarti ketentuan tersendiri dari suatu perjanjian.
Ketentuan ini merupakan salah satu poin yang tertuang dalam perjanjian kontrak Messi saat menyetujui pembaruan kerja sama dengan Barcelona pada November 2017.
Saat itu, Lionel Messi masih berusia 30 tahun. Sedangkan dalam poin tersebut dinyatakan bahwa bintang Argentina itu menyetujui ikatan kerja dengan Barcelona sampai 2021 dengan dilabeli klausul pelepasan senilai 700 juta euro.
Bila Lionel Messi pindah sebelum kontraknya usai, klub tujuannya harus membayar biaya transfer seperti tertera 700 juta euro atau setara 12 triliun rupiah.
Jumlah klausul ini lebih mahal hingga dua kali libat dibandingkan sebelum yang hanya 300 juta euro.
Tapi Barcelona sepertinya trauma dengan apa yang terjadi dengan salah satu bintang utamanya Neymar Jr. Dimana PSG rela mengelontorkan uang 222 juta euro untuk mengaktifkan klausul Neymar Jr.
Akhirnya rekor dunia itu terpecahkan pada bursa transfer musim panas 2017 atas nama Neymar Jr oleh klub kaya raya Liga Prancis.
Kondisi ini membuat manajemen Barcelona cepat-cepat memagari Lionel Messi dengan klausul pelepasan 700 juta euro beberapa bulan kemudian.
Silang pendapat kubu Messi dan Barca
Ternyata antara kubu Lionel Messi dan Barcelona masih terjadi silang pendapat soal kepindahan Lionel Messi.
Kubu Lionel Messi memiliki privilese untuk mengakhiri kontrak unilateral atau secara sepihak. Dia bisa pindah klub secara gratis, tak perlu menunggu hingga 2021.
Syarat menihilkan klausul itu bisa aktif jika Messi sudah berusia 32 tahun dan dia sendiri yang berkeinginan pergi dengan melaporkannya kepada pihak klub pada akhir musim.
Dua syarat itulah yang dijadikan Messi senjata untuk mendobrak pintu keluar Camp Nou melalui surat resmi kemarin.
Lionel Messi kini sudah berusia 33 tahun. Tapi namanya klausul pasti ada batas-batas yang mengaturnya.
Batasan inilah yang menimbulkan kontroversi karena terjadi penafsiran berbeda antara pihak Messi dengan Barcelona.
Pihak Messi mengajukan permintaan hengkang sesuai syaratnya, dilakukan pada akhir musim ini.
Karena keadaan luar biasa akibat pandemi COVID-19, FIFA pun menggeser periode akhir musim 2019-2020 ke Agustus 2020. Waktu dalam periode darurat ini yang menjadi pegangan kubu Messi.
Sedangkan kubu Barcelona tetap mengacu kepada kontrak awal bahwa Messi hanya berhak mengajukan permohonan transfer pada akhir musim di bulan Juni setiap normalnya. Kondisi ini makin merumitkan tentang kepindahan Lionel Messi dari Barcelona.
Media Spanyol yang terbit di Barcelona, Mundo Deportivo melaporkan bahwa permohonan sudah harus diajukan Lionel Messi sejak akhir Mei agar memberi klub waktu menentukan strategi di bursa transfer.
Akibatnya, Barca menganggap permintaan Messi saat ini kedaluwarsa karena Agustus 2020 sudah dianggap masuk periode musim baru.
Makanya kepergian Messi sekarang tak bisa gratis dan klub barunya harus membayar sesuai nilai klausul pelepasan 700 juta euro.
“Messi tak bisa pergi sekarang. Dia akan pergi pada 2021. Saya sudah lihat kontraknya dan itu sangat jelas. Klausulnya berakhir pada Juni dan tak ada jalan mundur,” tegas Joan Gaspart, eks Presiden Barcelona.
Baca: Catatan Buruk Lionel Messi di El Clasico Copa del Rey
Pihak Barcelona bahkan dilaporkan bakal membawa kasus beda persepsi kontrak ini ke ranah hukum. Jalan tengahnya adalah Barcelona mungkin legawa membiarkan legenda hidup Lionel Messi pergi.
Asalkan klub menerima kompensasi kalaupun 700 juta euro tak bisa didapat, angka setara harga jual Neymar (222 juta euro) dianggap bisa meluluhkan Josep Bartomeu cs.
Tapi bila Barcelona melego Lionel Messi dengan harga seperti Neymar Jr dulu, apakah ada klub yang ingin menampungnya saat ini.
Inilah yang membuat Lionel Messi sulit pergi akibat harga mahal dan usia sudah tua.
Kecuali ada pemilik klub yang siap menghamburkan uang sebanyak itu demi memboyong bintang pujaannya Lionel Messi.
Masih untung beli Messi?
Tapi yang pasti klub kaya raya di eropa tak akan rugi membeli Messi. Skillnya bisa dimanfaatkan hingga standar dua musim lagi atau empat musim lagi.
Bahkan masih menguntungkan secara bisnis karena brand Messi masih bernilai mahal hingga saat ini. Pemilik klub kaya raya dari Timur Tengah sepertinya tak masalah jumlah dana setara Neymar.
Apakah ini sinyal Lionel Messi bakal keluar dari Barcelona menuju Manchester City atau PSG. Mengingat dua klub itu pemiliknya miliuner dari Timur Tengah.
Entahlah, Covid-19 mengubah bisnis dunia dan kita hanya menunggu akhir dari perseteruan kubu Lionel Messi dan Barcelona hingga manajemen muak menampungnya dan membuka pintu keluar segera.(Jawasport.com/Mundo Deportivo/Marca)