JAWASPORT.COM – Komunis merupakan kata paling diingat dalam secara kelam Indonesia. Ini merujuk ke Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pernah melakukan aksi berdarah dalam sejarah Indonesia. G30S/PKI menandai aksi kelam ketika para jenderal diculik dan dimasukkan dalam lubang buaya pada 1965.
Hingga kini nama komunis paling di benci di Indonesia. Tapi bagaimana di luar negeri, ternyata ada petinggi klub yang menuduh mantan anak buahnya dengan sebutan komunis.
Tiap petinggi klub pasti marah bila ada pelatih yang mendapat kepercayaan penuh, tiba-tiba lebih memilih pinangan klub lain. Ya siapa yang tak menerima pinangan sebuah klub besar yang berisi pemain top dan tampil di kompetisi paling terkenal di dunia.
Tapi pilihan tersebut justru menjadi bahan kemarahan yang harus diterimanya. Kritikan tajam sepertinya tak henti diarahkan kepada Maurizio Sarri. Kini Sarri menjadi manajer klub Liga Inggris, Chelsea menggantikan Antonio Conte yang dipecat oleh Big Boss Roman Abramovich. Hanya saja, keputusan Sarri meninggalkan klub Liga Italia justru berujung cercaan.
Media Italia, www.calciomercato.com merilis pernyataan keras Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis dengan nada masih cukup marah kepada Sarri. Presiden Napoli tak bosan menyerang mantan anak buahnya Sarri. Aurelio De Lurentiis tak jemu-jemu menyerang Maurizio Sarrisetelah resmi meninggalkan Napoli musim panas lalu. Teranyar, Aurelio De Lurentiis menuduh Maurizio Sarri sebagai seorang komunis.
“Maurizio Sarri menentang semua hal, menempelkan poster di jalan lantas mendapatkan cinta dari penggemar dengan cara yang terekstrem. Ia adalah seorang yang individualis yang bekerja di dalam dan luar lapangan di tengah bebatuan,” kata Presiden Napoli.
Laurentiis sebenarnya berpikir bahwa sang pelatih 59 tahun Chelsea adalah pilihan terbaik bagi I Partenopei yang ia datangkan pada medio 2015 lalu dari Empoli. Terlebih, Sarri sukses membawa tim yang diasuhnya dari Serie C ke kasta teratas Liga Italia, Serie A. Bahkan pria asal Roma itu menduuh Sarri seorang komunis dan mendewakan uang.
“Sarri terlihat seperti orang yang berperangai tenang, tetapi saya menemukan bahwa ia tak terlalu puas denga masa lalunya. Sebagai seorang komunis yang berhasrat, ia memang mendasarkan sesuatu berdasarkan uang dan itu tak terelakkan,” ucap pria kelahiran 1949 tersebut. Namun, siapakah yang bisa kami beli? Ia cuma mengatakan tak tahu akan hal itu. Saya melihat ia kehilangan pandangan sejak istrinya tak pernahh lagi mendukung,” ujar De Laurentiis.
Presiden Napoli itu sebelumnya pernah mengatakan bahwa Sarri pernah hancurkan stasiun, mata duitan, hingga gaya main sang pria berkaca mata itu. Sepertinya De Laurentiis belum puas mencaci maki Sarri sejak pelatih itu menerima pinangan Chelsea dan rela meninggalkan Napoli.
Tapi keputusan Sarri bakal dilakukan pelatih manapun. Karena untuk menjadi pelatih lebih terkenal, Premier League adalah tempatnya. Di sana cukup kompetitif dan menjadi ukuran kehebatan seorang pelatih dalam meracik timnya. Bila gagal bakal didepak dan bila sukses bakal dipuji seluruh dunia.(*)
Source Photo: 1