JAWASPORT.COM – Kembali ke markas klub lama dengan status pemain lawan harus siap-siap mendapat perlakuan kasar. Apalagi, kalau kedua tim merupakan rival, maka siapkan mental sejak pluit pertama hingga terakhir. Kejadian terbaru dialami bintang Barcelona, Antoine Griezmann saat kembali ke markas Atletico Madrid
Insiden Luis Figo di markas Barcelona di Estadio Camp Nou masih menjadi memori kelam kembalinya mantan pemain ke kandang klub lamanya. 23 November 2002 menjadi sejarah kelam dalam hidup Luis Figo yang bertanding penuh suara siulan, lemparan botol hingga insiden kepala babi.
Pemain timnas Portugal itu lima musim berkostum Barcelona sejak dibeli dari Sporting Lisbon pada 1995. Dia menyumbang 35 gol, tiga assist dan 7 gelar bergensi untuk Barcelona. Pengabdiannya kepada Barcelona berakhir ketika pada Juli 2000 mengambil keputusan kontroversi dengan meninggalkan Barcelona.
(BACA JUGA – Hasil Undian Euro 2020 – Grup Neraka Dihuni Portugal, Jerman dan Prancis)
Klub yang ditujunya ke ke Liga Inggris atau Liga Italia, tapi masih Liga Spanyol. Rayuan nilai kontrak 37,2 juta poundsterling kala itu membuat Figo mengkhianati Barcelona yang melambungkan namanya. Tim yang dipilihnya untuk pengabdian baru adalah Real Madrid, musuh bebuyutan dan terbesar Barcelona di muka bumi ini.
Maka jangan heran bila fans Barcelona di seluruh dunia murka hingga menghadiahkan kepadanya kepala babi. Ini sebagai simbol menghinakan Luis Figo saat kembali ke stadion Camp Nou, markas tim yang pernah mengagungkan namanya.
Fans Barcelona melupakan jasa Luis Figo yang ikut menyumbangkan 7 gelar bersama klub Catalan itu. Deretan trofi, yakni dua gelar La Liga, satu gelar UEFA Cup Winners` Cup, dua gelar Copa del Rey, satu gelar Piala Super Spanyol, dan satu gelar Piala Super Eropa
Figo tentu tak pernah melupakan insiden kepala babi selama hidupnya. Begitu juga dengan penikmat sepakbola di seluruh dunia. Begitulah nasib yang diterima pemain pujaan yang berubah menjadi kebencian setelah memilih klub lain yang ternyata rival utama klub lama. Insiden serupa kini dialami mantan bintang Atletico Madrid, Antoine Griezmann.
(BACA JUGA – Segi Tiga Bermusuhan di Liga Spanyol Musim Depan)
Melansir Marca, memori kurang menyenangkan didapat penyerang Barcelona, Antoine Griezmann, saat kembali ke markas Atletico Madrid pada pekan ke-15 Liga Spanyol 2019-2020. Sambutan negatif diterima Antoine Griezmann dalam kemenangan 1-0 Barcelona atas Atletico Madrid di Wanda Metropolitano, Minggu (1/12/2019).
Suara ejekan dan siulan bergema dari tribune ketika nama bintang timnas Prancis itu diperkenalkan oleh penyiar di stadion. Sekelompok suporter tim tuan rumah juga membentangkan spanduk bernada sindiran yang ditujukan kepada sang bomber. “Anda ingin menjadi sosok yang diingat, tetapi lupa mengabdikan diri,” kira-kira seperti itu isi tulisannya.
Pendukung Atletico di luar stadion pun melantunkan yel-yel anti-Griezmann. Rupanya para fan masih belum bisa menerima keputusan Griezmann pindah ke Barcelona pada awal musim. Maklum, Griezmann pernah menjadi pujaan publik Los Rojiblancos selama lima tahun.
Hal menarik juga terjadi di tengah pertandingan. Ada satu momen ketika Griezmann tidak dioper bola oleh Lionel Messi, padahal dirinya berlari tanpa kawaan di kotak penalti lawan. Alih-alih melepaskan bola ke area penalti Atletico, Messi melakukan umpan satu-dua dengan Luis Suarez dan berujung gol.
(BACA JUGA – Real Madrid Kembali Panggil Pelatih Santiago Solari)
Biasanya Messi selalu memindahkan ke pemain yang bergerak di sisi kiri bila melihat tak terkawal. Apalagi, ketika aliran bola di kakinya dalam sentuhan satu dua dengan Suarez, pemain belakang Atletico membuat pagar berlapis untuk menghadangnya.
Messi justru mengabaikan pergerakan Griezmann dan melakukan percoba berbahaya dengan membuat peluang emas untuk rekan setibanya itu. Beruntung akrobatik Lionel Messi berujung gol, kalau tidak bakal banyak pihak menyalahkan Messi.
Dalam laga itu, Griezmann sendiri hanya melepaskan dua tembakan di rumah Atetico Madrid. Dari dua sepakan tersebut, cuma satu yang mengenai sasaran. Andai ada gol, mungkin Griezmann bakal menerima perlakukan lebih kasar lagi. Begitulah nasib mantan pemain, apalagi kalau pindah ke klub rival utama.(*)