JAWASPORT.COM – Nama Sergio Ramos sudah cukup dikenal oleh publik. Perannya bersama Real Madrid dan Timnas Spanyol selalu menjadi sorotan. Baik saat aksi golnya via sundulan maupun tekel keras terhadap lawan. Dampak dari aksinya tentu saja harus menerima pil pahit, termasuk mendapat siulan sepanjang pertandingan.
Dalam sepakbola, anda harus siap saat tampil di sebuah pertandingan. Ada puluhan ribu penonton yang memadati stadion. Kadang mereka akan memuji dan mencaci pemain tertentu. Biasanya cacian tersebut dilakukan oleh suporter lawan.
Walaupun kadang ada juga dilakukan oleh suporter sendiri bila ada hal yang mengecewakan fans. Misalnya tampil kurang baik, penyebab kekalahan tim atau faktor-faktor lain. Banyak penghinaan kadang dalam bentuk verbal, seperti kata-kata atau siulan.
Bahkan ada dalam bentuk benda seperti lemparan pisang, kepala babi, koin, tulisan di spanduk atau dalam bentu lain. Tapi kali ini menimpa kapten Timnas Spanyol, Sergio Ramos. Penghinaan atau cemohan yang diterimanya bukan oleh suporter sendiri atau lawan. Tapi suporter klub lain yang mengungkit masalah lalu Ramos.
Seperti dilansir media Spanyol www.marca.com, Sergio Ramos mendapat sambutan tak menyenangkan saat membela tim nasional Spanyol dalam laga melawan Malta pada Kualifikasi Piala Eropa 2020. Timnas Spanyol bertandang ke markas Malta di Stadion Ta’Qali dalam lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup F, Selasa (26/3/2019) malam waktu setempat.
Dalam pertandingan tersebut, bek sekaligus kapten timnas Spanyol, Sergio Ramos, mendapat sambutan kurang hangat dari penonton tuan rumah. Sejak namanya diumumkan hingga setiap kali menyentuh bola, Sergio Ramos selalu mendapat siulan dari para suporter Malta.
Aksi merundung Ramos tak terlepas dari insiden antara bek Real Madrid tersebut dengan striker Liverpool, Mohamed Salah, pada final Liga Champions 2017-2018. Seperti diketahui, Ramos dituding menyebabkan Salah menderita cedera bahu akibat pelanggaran yang dilakukannya dalam pertandingan itu.
Malta memang punya hubungan dekat dengan Kerajaan Inggris lantaran selain pernah menjadi koloni juga merupakan markas armada laut Inggris. Tidak mengherankan jika Liga Inggris menjadi salah satu liga terpopuler di Malta. Pun demikian dengan Liverpool, yang menjadi klub Liga Inggris paling banyak digemari di negara tersebut.
Adapun ini bukan pertama kalinya bagi Ramos untuk mendapat cemoohan saat mengunjungi negara di luar tanah kelahirannya. Cemoohan pertama diterima Ramos saat menghadapi timnas Inggris di Stadion Wembley tahun lalu, perlakuan serupa juga dialaminya tatkala melawan Wales dan Kroasia. Khusus saat laga melawan Kroasia, Ramos juga mendapat ejekan verbal dari lawannya sekaligus bek Liverpool, Dejan Lovren, yang akhirnya mendapat sanksi dari UEFA karena ulahnya itu.
Ejekan itu tetap tak membuat Sergio Ramos kapok. Meskipun aksinya yang menjahati Salah tak berlanjut ke pemain lain. Duel el clasico antara Real Madrid kontra Barcelona sering menjadi ajang Ramos membuat aksi negatif kepada lawannya. Wajar, sebagai center-bek, dia dituntut untuk mencegah pemain lawan leluasa di areal pertahanan Real Madrid. Makanya Salah adalah korban saat duel dengan Real Madrid, seperti Lionel Messi saat bentrok dengan Barcelona.(*)