JAWASPORT.COM

Arema FC Tak Bergerak Dari Dasar Klasemen, Pelatih Justru Salahkan Pemain Lawan

Pelatih Arema FC, Joko Susilo (Foto: Bolasport.com)

JAWASPORT.COM – Kekalahan memang sangat menyakitkan bagi setiap klub. Kalau setiap tim butuh kemenangan untuk lolos atau memperbaiki peringkat. Bahkan dalam kondisi ini, hasil imbang pun tak memuaskan. Apalagi, kalau bermain di hadapan pendukung sendiri. Tapi hasil imbang, kalah dan menang memang akan terjadi dalam setiap pertandingan.

Jangan cari tim Arema FC di daftar lima besar klasemen sementara Liga 1 musim 2018. Karena anda pasti tidak akan menemukan tim yang dulu bernama Arema Malang dan pernah menjadi juara Liga Super Indonesia (sekarang Liga 1) musim 2009/2010. Sebab, tim asuhan Joko Susilo ini menduduki posisi paling bawah klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 6 poin.

Tentu kondisi ini sangat disayangkan dan berbahaya bagi tim berjuluk Singo Edan. Punggawa Arema harus mulai menemukan kemenangan dan menjauhi areal berbahaya tersebut. Karena pecinta sepakbola Indonesia tentu tak ingin klub besar sekelas Arema bernasib seperti Semen Padang yang tergelincir ke kasta kedua, Liga 2. Arema harus segera mulai mengemas tiga poin supaya tidak berada di zona degradasi.

Seperti dikutip dari laman www.liga-indonesia.id (13/5/2018), Arema mengemas 6 poin dari delapan pertandingan. Mereka barus meraih satu kemenangan, 3 kali imbang dan 4 kali kalah. Hasil ini merupakan sinyal berbahaya yang sudah pasti diketahui kubu Arema. Hanya kebangkitan dengan meraih kemenangan demi kemenangan di laga selanjutnya yang bisa mengubah nasib dan posisi mereka ke papan tengah dan atas klasemen Liga 1.

Arema kembali menelan hasil tak memuaskan saat menjamu tim peringkat kedua PSM Makasaar. Meski bertindak sebagai tuan rumah, Arema harus berbagi poin ketika ditahan 1-1 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (13/5/2018). Gol PSM oleh Mark Klok menit 74 dan dibalas Arema oleh Thiago Furtuoso Dos Santos menit 77. Ini memang hasil yang kurang bagus menjadi tuan rumah. Tapi beruntung juga tidak menambah daftar kekalahan mengingat PSM tim kuat. Besutan Robert Rene Albert duduk di peringkat kedua dengan raihan 14 poin dari 4 kemenangan, 2 kali imbang dan 2 kali kalah.

Ternyata Pelatih Arema FC, Joko Susilo sudah pasrah dengan keputusan manajemen terhadap nasibnya. Bahkan ia mengakui bahwa dirinya siap bertanggung jawab atas hasil itu. Ia mengakui menyerahkan semua keputusan kepada manajemen. “Sejak awal saya sudah sampaikan bahwa kapan pun dievaluasi saya siap. Apapun keputusan dari manajemen saya siap melakukanya,” ujarnya usai pertandingan seperti dikutip dari www.suryamalang.com (13/5/2018).

Bahkan mengenai pertandingan, menurut Joko Susilo karena dirinya tidak beruntung. Tapi pelatih yang akrab disapa Gethuk itu sedikit menyindir pemain PSM Makassar mudah terjatuh saat pertandingan. Dia juga menyindiri lantaran tim PSM Makassar dinilai terlalu over menanggapi provokasi dari suporter.

“Saya bangga dengan pemain Arema FC. Mereka tidak mudah terpengaruh dengab provokasi dari suporter lawan saat lawan Persebaya. Meskipun mendapat perlakuan tak menyenangkan mereka tetap berupaya maksimal dalam bermain dan tidak terpengaruh,” ujar Gethuk.

Pendapat pelatih Arema Fc ternyata enggan ditanggapi kubu lawan. Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert memilih tak banyak berkomentar atas hasil imbang tersebut. “Tidak ada yang perlu dikomentari. Beberapa keputusan memang sulit untuk diterima,” ujarnya.

Bahkan Robert Rene Albert menunjukkan kepedulian terhadap tim Singo Edan. Terutama akibat tim Arema FC masih tidak bergerak dari dasar klasemen sementara. Kondisi ini justru diharapkan tak berdampak untuk pergantian pelatih. “Saya berharap Joko Susilo tetap menjadi pelatih Arema FC. Meskipun pertandingan hari ini hanya berakhir imbang,” belanya.

Sikap kepedulian Robert Rene Albert ini memang tak mengejutkan. Karena sebelumnya ia juga pernah menukangi penghuni Kanjuruhan. Bahkan ditangan Robert Rene Albert dengan susah payah berhasil membawa Arema Malang menjadi juara yang dulu bernama Liga Super Indonesia edisi 2009/2010. Tentunya ia juga merasakan tantangan serupa seperti dihadapi Joko Susilo dalam menangani sebuah tim besar di Liga 1 yang makin ketat.

Kita lihat saja apakah Arema FC mampu bangkit di laga selanjutnya. Kalau tidak, manajemen Singo Edan pasti tidak akan tinggal diam melihat kondisi tersebut. Joko Susilo bisa menjadi tumbalnya. Ayo Bangkit Singo Edan, kalian pasti bisa.(*)

Exit mobile version