JAWASPORT.COM – Keputusan Cristiano Ronaldo tidak datang ke acara penganugerahan di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis, Senin (2/12/2019), karena sudah tau dirinya tidak terpilih. Makanya untuk apa Ronaldo datang pada acara yang dirinya bakal tidak terpilih.
Lagi pula yang terpilih adalah Lionel Messi, maka sudah pasti jika Ronaldo akan jadi sorotan. Kamera TV pasti akan menyorot bagaimana wajah Ronaldo saat Messi dipanggil ke atas panggung atau saat menerima trofi Ballon d’Or 2019.
Karena lebih menarik bagi publik untuk mengetahui reaksi dan wajah Ronaldo ketika itu. Pihak yang paling menyenangkan tentu saja pendukung Lionel Messi dan Barcelona. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pendukung Barcelona dan fans Ronaldo ketika penyerahan tersebut.
Bisa jadi Ronaldo akan di ejek sejak dipanggil dan penyerahan trofi ke Messi hingga seusai acara. Karena media menempatkan Messi dan Ronaldo dalam koridor pemberitaan head to head. Karena sebelum Ballon d’Or 2019, Messi dan Ronaldo adalah pemegang trofi terbanyak yang berjumlah 5 Ballon d’Or. Keduanya sering dibandingkan dalam prestasi klub dan pribadi di lapangan hijau.
(BACA JUGA – Faktor Lionel Messi Layak Dapat Ballon d’Or 2019)
Bagi pesepakbola dari berbagai dunia tentu saja senang diundang ke acara spektakuler seperti itu. Tapi tidak untuk Ronaldo yang sudah biasa datang ke acara-acara serupa untuk dipuji karena memperoleh penghargaan.
Tapi di Theatre du Chatelet, Paris, Ronaldo diundang untuk menyaksikan Lionel Messi menerima penghargaan itu. Rasanya kursi Ronaldo lebih panas ketimbang kursi yang diduduki fans Real Madrid saat posisi laga sedang tertinggal dari Barcelona dalam duel dahsyat el clasico.
Begitulah rasanya bila bintang asal Portugal itu datang ke Paris pada acara bergengsi tersebut. Tentu saja tak menyenangkan bagi Ronaldo menyaksikan hal seperti itu. Dimana dia terus dibandingkan dengan Lionel Messi dalam berbagai sudut.
Mengapa tau Lionel Messi yang menang. Bagi mereka yang hobi bola dan begadang tiap pekan pasti tau siapa yang menang Ballon d’Or. Apalagi hanya tersisa nominasi tiga pemain yang salah satunya akan menerima trofi tersebut. Sinyal kuat Lionel Messi akan jadi menang sudah jelas ketika meraih penghargaan The Best FIFA Men’s Player 2019 atau Pemain Terbaik versi FIFA sebelum acara Ballon d’Or 2019 beberapa waktu lalu.
Karena untuk melihat siapa yang berhak menerimanya tinggal membandingkan prestasi individu dan klub pada musim sebelumnya. Bandingkan saja bagaimana prestasi individu Lionel Messi dan Ronaldo musim 2018-2019.
Ronaldo memang berjasa membawa Juventus menjadi juara Liga Italia musim 2018-2019. Tapi untuk prestasi individu, Ronaldo gagal menjadi topskor Serie A, apalagi Eropa. Karena mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu hanya menduduki posisi keempat dengan jumlah 21 gol. Gelar topskor milik Fabio Quagliarella dari Sampdoria yang mencetak 26 gol.
(Melihat Peluang Lionel Messi dan Ronaldo Merebut Ballon d’Or 2019)
Di Liga Champions musim 2018-2019, Ronaldo gagal membawa Juventus sepertinya dirinya memimpin Real Madrid dulu. Karena Juventus secara mengejutkan terhenti dari perempat final Liga Champions. Hal yang membanggakan bagi Ronaldo sebagai kapten timnas Portugal membawa negaranya juara dalam UEFA Nations League edisi perdana 2019.
Keberhasilan Portugal setelah mengalahkan timnas Belanda dengan skor 1-0 di Estadio Do Dragao, Porto, Senin (10/6/2019). Tapi bukan gol Ronaldo yang menjadi penentu gelar juara untuk Portugal. Tapi gol tunggal Goncalo Guedes pada menit 59 yang memastikan Portugal juara.
Lalu bagaimana dengan Lionel Messi? bintang sepakbola asal Argentina itu membawa Barcelona juara Liga Spanyol dan juara Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol 2018-2019. Bahkan Lionel Messi menjadi topskor Liga Spanyol 2018/2019 dengan torehan 36 gol.
Gelar topskor ini makin lengkap dan ditutup Messi dengan membobol dua kali gawang Eibar dalam jornada 38 Stadion Ipurua, Minggu (19/5/2019). Messi pun berhak atas gelar pichichi yang keenam kalinya. Raihan ini sekaligus menyamai rekor Telmo Zarra. Torehan 36 gol ini sekaligus membuat Lionel Messi berhak atas sepatu emas Eropa sebagai pemain terbanyak mencetak gol di eropa pada musim 2018-2019.
Lalu bagaimana jasa Lionel Messi kepada Barcelona di Liga Champions 2018-2019. Barcelona dan Messi kesialan atau kena kutukan. Bayangkan saja, di semifinal leg pertama, Barcelona menang 3-0 di Estadio Camp Nou. Justru kalah di leg kedua di Anfield Stadium dengan skor 4-0 dan agregat menjadi 4-3 hingga Liverpool yang berhak ke final.
Di partai puncak, Liverpool juara setelah mengalahkan Tottenham Hotspur. Makanya Virgil van Dijk masuk nominasi tiga besar Ballon d’Or 2019 dan menempati posisi kedua di bawa Lionel Messi, salah satunya gelar Liga Champions. Andai Van Dijk mampu membawa Liverpool juara Liga Inggris 2018-2019, mungkin pemain asal Belanda ini yang raih Ballon d’Or 2019.
(Ronaldo dan Juventus Makin Dominan, Lionel Messi Diminta ke Liga Italia)
Sedangkan untuk peran Lionel Messi kepada Timnasnya, hanya mampu meraih juara Copa San Juan Alienta. Trofi ini dipersembahkan Lionel Messi kepada Argentina setelah mengalahkan Nikaragua dengan skor 5-1, Jumat (7/6/2019). Messi mencetak dua gol dalam pertandingan ini pada menit ke-37 dan menit 38′.
Memang Copa San Juan Alienta tak sepopuler Copa Amerika. Lagi-lagi Lionel Messi gagal mempersembahkan gelar Copa America 2019 kepada Argentina setelah terhenti di babak semifinal. Argentina gagal melaju ke final setelah dikalahkan Brasil dengan skor 0-2. Brasil sendiri menjadi juara Copa America setelah menaklukkan Chile dalam partai final.
Makanya Lionel Messi lebih unggul secara individu ketimbang Virgil Van Dijk dan Ronaldo dalam perebutan trofi Ballon d’Or 2019. Jadi wajar kalau Ronaldo tak mau hadir karena memang sudah tau dirinya tak terpilih. Karena secara prestasi individu kalah dengan Lionel Messi dalam kurun waktu musim 2018-2019.
Memang seperti diberitakan Ronaldo tidak hadiri acara penyerahan Ballon d’Or 2019 karena menerima penghargaan pemain sekaligus penyerang terbaik Liga Italia musim 2018-2019. Bandingkan saja sendiri, kalau acara Ballon d’Or di Prancis lebih besar gaungnya ketimbang acara yang di Italia. Tentu akan memilih ajang yang lebih besar, kecuali memang sudah merasa tidak terpilih.(*)