JAWASPORT.COM – Kekalahan selalu menjadi duka bagi setiap klub. Apalagi, bila kekalahan itu terjadi di markas sendiri. Kondisi ini yang sedang dialami Manchester United saat menjamu Paris Saint-Germain (PSG). Kalah di kandang sendiri memang lebih menyakitkan dari pada di laga away.
Tapi apa boleh buat bila pada akhirnya harus mengakui kekalahan. Kini yang dibutuhkan adalah bangkit dari kekalahan untuk menang lagi. Masih ada leg kedua untuk balas dendam dan apalagi akan tampil di markas lawan. MU harus optimis untuk bisa balas dendam dan merebut tiket ke perempatfinal.
(Baca: Real Madrid Siapkan Dana Triliun Rupiah Untuk Boyong Neymar Dari PSG)
Sebelum pertandingan, banyak optimis Manchester United tidak akan kalah melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Apalagi pertandingan dihelat di di markas Setan Merah di Old Trafford Stadium, Rabu (13/2/2019) dini hari WIB.
Setidaknya ada tiga keuntungan bagi The Red Devils untuk tidak kalah. Pertama, bermain di hadapan mayoritas pendukung sendiri di Old Trafford. Kedua, PSG datang dalam kondisi tidak sempurna ke Kota Manchester. Mereka tanpa dua bintang berbahaya dan menakutkan, Neymar Jr dan Edison Cavani. Ketiga, MU dibawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer menuai hasil gemilang alias tak terkalahkan.
Tanpa Neymar dan Cavani sebenarnya keuntungan besar bagi MU untuk menang dan mempermudah langkah mereka saat tampil di markas PSG. Sayangnya, peluang itu tak dimanfaatkan dan MU harus menderita kekalahan di hadapan pendukung sendiri. Old Trafford yang biasanya menjadi panggung suka riah berubah menjadi neraka yang penuh duka cita.
MU menelan kekalahan, 0-2, lewat dua gol yang dicetak Presnel Kimpembe pada menit 53′ dan Kylian Mbappe pada menit 60′. Eks bintang MU, Angel Dimaria turut andil atas kelahiran dua gol pasukan asuhan Pelatih Thomas Tuchel. Memang bomber andalan PSG, Kylian Mbappe menegaskan bahwa tak masalah bagi mereka tanpa Neymar dan Cavani.
(Baca: Real Madrid Bakal Ditinggal Pergi Pemain Bintang)
“Kita harus menghentikan cerita-cerita seram. Orang-orang harus berhenti merasa takut. Tentu saja Neymar luar biasa penting dan Cavani punya peran fundamental untuk kami, tapi sepakbola dimainkan di lapangan dan kami sudah menunjukkan itu hari ini,” ucap Kylian Mbappe usai pertandingan seperti dilansir www.channelnewsasia.com.
Kekalahan 0-2 di markas sendiri memang wajar bila ditangisi. Karena mereka akan terkepung di markas PSG di Stadion Parc des Princes pada leg kedua. Bermain di markas lawan memang lebih berat, apalagi tim sekelas PSG yang bertabur bintang. Tapi MU tak boleh gundah, mereka masih punya 90 menit pada leg kedua untuk merebut tiket ke babak delapan besar. Kalah 0-2 memang hanya butuh kemenangan 3-0 untuk bisa lolos.
MU harus optimis dalam menatap leg kedua dan menyakini masih punya harapan. Ada baiknya pemain MU kembali berkaca kepada kesuksesan bersejarah yang pernah dilakukan klub Spanyol, Barcelona. Tampil di markas PSG pada babak 16 besar Liga Champions, Barcelona harus pulang dengan kekalahan memalukan 4-0, 15 Februari 2017. Semua pihak sudah mencoret Barcelona dari daftar tim yang lolos ke babak 8 besar. Semua sepakat mustahil untuk membalikkan situasi genting itu supaya menang 5-0.
Tapi dalam sepakbola tak ada yang mustahil. Barcelona mematahkan semua prediksi dan keraguan dunia. Lionel Messi dkk tampil dengan sangat optimis saat menjamu PSG di Estadio Camp Nou, 9 Maret 2017. Neymar dkk yang masih berseragam El Barca kala itu membantai PSG dengan skor telak 6-1. Camp Nou bergemuruh dan lokasi nonton bareng di seluruh dunia juga bereaksi, ada yang bahagia dan terpana. Karena Barcelona yang berhak lolos ke babak perempatfinal dengan agregat 6-5.
Bahkan media terkemuka Spanyol, www.marca.com menyebutkan kemenangan itu sekaligus menambah rentetan rekor baru yang pernah dicetak Barcelona. Blaugrana menjadi tim pertama yang berhasil meraih kemenangan 6-1 setelah menelan kekalahan 4-0 di kompetisi Eropa. Tentu saja itu skor yang mustahil, tapi jadi kenyataan.
(Baca: Ini ‘Grup Neraka’ Liga Champions 2018-2019)
Jadi tak ada alasan untuk mencoret MU dari daftar perempatfinal Liga Champions. Masih ada 90 menit yang bisa membuat sejarah sekaligus membungkam para pengkritik. Demi menambah motivasi, pemain MU harus belajar dari cara Barcelona membalikkan kekalahan.
Karena MU cuma kalah 0-2 dan bandingkan dengan Barcelona 4-0. Memang Barca dan MU beda, tapi perjuangan maksimal bisa saja bagi MU untuk membalas duka cita di Old Trafford. Hanya saja, MU harus sadar, karena PSG juga belajar dari tragedi 1-6 di Camp Nou. Jadi MU harus berguru pada Barcelona dulu.(*)
Source Photo: 1